Tuesday, September 25, 2018

KISAH CINTA TAK SELALU BERAKHIR BAHAGIA





Hari Senin Di bulan Mei 2005, hari pertama kali gue di pindahkan dari Surabaya ke SD Kepung II, dan itu adalah hari pertama gue melihat dia sosok cewek yang akan mengisi hati gue sampai sekarang saat gue berusia 25 tahun.

Dia bernama Tika gue melihat dia pertama kali saat di sedang latihan menjadi pengibar bendera untuk upacara bendera hari senin. itu juga pertama kalinya gue merasakan menyukai sesorang. Dan itu mungkin yang dinamakan cinta monyet. Karena gue rasa di usia itu mungkin tidak bisa disebut sebagai cinta.

Entah dari mana awalnya tapi gue mulai benar-benar menyukai dia. Gue selalu berusah datang pagi-pagi ke sekolah dan selalu menunggu dia di depan kelas hanya agar bisa menyapanya ketika di lewat. Dan hanya untuk mengucapkan selamat pagi ke dia. Dan agar bisa melihat senyum terindah yang mungkin bahkan sampai sekarang belum bisa tergantikan.

Gue pernah minjem buku ke dia dan saat gue kembalikan gue menyelipkan sepucuk surat cinta kedia. Gue lupa apa isinya. Tapi yang jelas gue mengungkapkan perasaan polos anak kecil yang beru pertama kali merasakan cinta monyet. 

Dan tanggal 23 mei adalah hari ulang tahun dia. Satu minggu sebelum hari ulang tahun dia gue menyisihkan uang jajan gue. untuk membelikan kado ulang tahun untuk dia. Dan pada saat itu kalo gak salah terkumpul uang 50 ribu. Dan itu gue gunakan beli kertas kado dan juga kotak suara berwarna pink. Entah kenapa gue memilih kotak suara sebagai kado ulang tahunya. gue hanya berpikir semua orang suka music dan juga mungkin saat dia mau tidur dia bisa menyalakan kotak suara itu untuk mengantar tidurnya agar dia bisa tidur nyenyak dan bermimpi indah.

Pada saat itu anak SD belum diberikan handphone oleh orang tua kami masing-masing seperti anak-anak jaman sekarang. Oleh karena itu gue gak bisa mengucapkan selamat tidur dan semoga bisa mimpi indah. Seperti yang mungkin bisa dilakukan bila saat itu sudah punya hanphone. Dan yang bisa gue lakukan adalah selayaknya anak kelas 6 SD yang polos gue hanya bisa berdoa dan meminta kepada tuhan untuk menjaganya agar bisa tidur dengan nyenyak dan selalu bermimpi indah.

Dan setiap sore hari gue selalu duduk-duduk di depan puskesmas dimana ibu dari Tika bekerja, karena Tika selalu berada disana saat sore hari. Tujuannya apa?? Hanya satu gue hanya ingin melihat senyumnya. Karena dengan melihat senyumnya bisa membuat gue tidur nyenyak sepanjang malam.
Dan satu tahun berlalu akhirnya hari kelulusan tiba dan akhirnya gue dan dia memilih SMP yang berbeda. Dia masuk ke SMP Terbaik di pare ya wajar karena dia memang pinter, pinter banget malahan. Dan gue hanya bisa masuk SMP di Kepung ya taulah alasanya karena gue gak begitu pinter. Mungkin kalo gue punya kepintaran seperti dia tentu saja gue akan memilih masuk ke SMP yang sama dengan dia.

Dan ternyata walau kita berada di SMP yang berbeda takdir masih membuat kami saling terhubung. Karena gue masih bisa mengetahui kabar dia dari dwi yang merupakan kakak keponkan Tika, yang ternyata satu kelas sama gue di SMP. Saat itu juga belum megang hp kalo gak salah. Jadi kami belum bisa bertukar kabar. Dan gue hanya bisa menitipkan salam gue melalui dwi ini. Dan lagi-lagi takdir tetap menjaga agar gue bisa terus melihat Tika. Karena ternyata Tika les di kepung yang juga dekat dengan SMP gue. dan saat kelas 1 SMP gue masuk siang. Dan retno les itu pada waktu sore hari yang bertepatan dengan gue pulang sekolah. Dimana saat itu gue masih bisa bertemu dengannya dan bertukar kabar dengan dia. Karena itulah pertemanan kami masih terjaga sampai SMP.
Dan tidak terasa udah 3 tahun berlalu dan gue mulai masuk ke SMK di pare dan Tika tentunya masuk ke SMA terbaik di pare. Dan pada saat itu gue udah punya hp dan kami jadi semakin sering bertukar kabar dan sms’an. Dan pada saat itulah gue mulai berani keluar dari zona persahabatan kami dan gue mulai bertanya tentang perasaan dia ke gue selama ini. Dan gue gak menduga ternyata dia juga menyukai gue.

Dan setelah itu hubungan kami berjalan dengan lancar. sampai suatu saat gue melakukan suatu kesalahan yang membuat Tika marah sama gue. dan itu terjadi beberapa bulan sebelum kami sama – sama lulus dari SMA kami masing – masing. Dan selama hampir 2 bulan gue gak ketemu dengan Tika karena dia sama sekali gak mau angkat telfon ataupun membalas sms dari gue.
Hingga pada suatu sore dia menelpon gue dan mengajak ketemuan di tempat biasa kami bertemu. Dan itu pertama kalinya lagi gue melihat Tika setelah 2 bulan gak bertemu. “Hai” itu adalah kata pertama yang keluar dari mulut gue. setelah itu Tika juga membalas dengan mengucapkan “Hai” . kemudian setelah diam beberapa detik, sambil tetap menatap majahnya gue bilang ke dia “Kamu tampak Cantik”

Dan dia hanya tersenyum. Dan kemudian dia berkata “ maaf karena menelpon kamu mendadak”
“Tidak apa-apa.” Kata gue.
“Aku Cuma berpikir sekarang adalah waktu yang tepat.” Kata Tika membalas ucapan gue.
“Waktunya kita mencoba menjadi teman saja!!!” Kata tika melanjutkan Ucapannya.
Sambil masih terkejut gue hanya bisa menganggukkan kepala sambil berkata. “teman, ya itu bagus”.
“Aku nggak ingin hubungan kita menjadi rumit ndri, mari kita buat ini jadi sederhana”. Kata Tika.
Dan sekali lagi gue hanya bisa bilang “Ya, Ok, Itu Bagus!!!”.
Dan setelah kami sepakat kami berdua berjalan-jalan sambil ngobrol tentang apa yang kami lakukan selama 2 bulan gak saling bertemu dan bertukar kabar.
Dan gue menceritakan karena saking rindunya gue hanya bisa melihat social media kamu dan mencari tahu kabar kamu lewat sana. Dan kemudian dia bertanya “seberapa sering kamu memikirkan aku?”.
“Hanya satu jam sekali, kadang-kadang. Kadang-kadang lebih.” Kata gue.
“Ya ampun ndri”. Kata Tika Dengan mata berkaca-kaca.
Setelah itu kami kembali terdiam.
“Aku akan meneruskan Kuliah ke Jogja setelah lulus dari SMA ndri.” Kata Tika setelah kami berdua terdiam.
“Apa??”. Kata gue kaget.
“Iya ndri, aku akan melanjutkan Kuliahku ke Jogja!” kata Tika Lagi.
“Waw!!!” kata gue.
“Aku sangat bersemangat untuk melanjutkan kuliahku kesana.” kata Tika dengan wajah yang terlihat sangat bahagia.
“Itu…
“Jogja..???? serius???? kata gue.
Dan setelah mendengar itu gue pergi tanpa bilang apapun ke Tika. 

Setelah pertemuan itu gue sama sekali gak mengabari Tika lagi. Sampai hari kelulusan sekolah kami masing-masing. Dan pada saat itu sebenarnya gue ingin banget mengucapkan selamat karena sudah lulus. Tapi gue gak melakukannya. di hari kelulusan itu dia menelpon gue tapi gue gak mengangkat telponnya karena gue masih bingung apa yang harus gue lakukan.
Dan selang beberapa hari setelah kelulusan gue mendapat satu pesan suara dari Tika. dan inilah isi pesan suara tersebut.

Hai, Ndri. Ini aku.
Aku keterima di UGM Jogja.
Ini sangat menyenangkan
Aku tadi mampir ke rumahmu
dan kamu nggak ada.
Jadi aku sekarang dalam
perjalanan ke bandara.
aku rasa lebih
mudah seperti ini
Kurasa mungkin sudah waktunya
untuk merelakan ini semua
Bukan karena aku
tidak mencintaimu
Justru karena aku
mencintaimu
Oke, Bye….

Dan sampai sekarang di tahun 2018 gue belum pernah lagi bertemu dengan tika sama sekali. Dan kabar terakhir yang gue dengar adalah dia sudah melakukan pertunangan dengan seseorang. 

Dan cerita berakhir bahagia untuk Tika, dan berakhir menyedihkan bagi Andri.

Eits jangan dianggap kisah diatas adalah kisah nyata, kisah diatas hanyalah cerita khayalan dari penulis galau ini.hehehhehehe.....






No comments:

Post a Comment

Mencintai Orang yang Tepat Di waktu yang Salah

Gimana sih rasanya mencintai cewek yang ternyata udah punya pacar,,ya itulah yang sering terjadi dalam kisah perjalan cinta gue beberapa ta...